Sabtu, 12 November 2016

Ciri berfikir filsafat

Berfilsafat adalah  berfikir, namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir filsafat mempunyai karakteristik atau ciri khusus. Bermacam-macam buku menjelaskan ciri berfikir filsafat dengan macam-macam pula. Tidak lain diantaranya sebagai berikut.
1.    Radikal
Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir secara radikal, ia tidak pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Keradikalan berfikirnya itu akan senantiasa mengorbankan hasratnya untuk menemukan realitas seluruh kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah masuk ke dalamnya sehingga ia pun berupaya untuk mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri. Telah jelas bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir itu tidak setengah-setengah, tidak berhenti di jalan tetapi terus sampai ke ujungnya.
Berfikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menungkir balikkan segala sesuatu, melainkan dalm arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berfikir radikal justru hendak memperjelas realitas.
2.    Sistematis
Sistematis disini artinya susunan dan urutan, juga kaitan suatu masalah dengan materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang dimaksud dengan materi atau permasalahan filsafat dan bagaimana susunan dan hubungan suatu masalah dengan masalah yang terjadi? Menurut Langeveld (1959) mengajukan tiga masalah pokok da;am filsafat yang melahirkan jenis-jenis filsafat, disebut dengan problematika filsafat. Ketiga masalah tersebut antara lain:
a)    Mamsalah mengenal dan menbgetahui (kognitif)
b)   Masalah segala sesuatu (metafisika)
c)    Pasalah penilaian dan aksiologi
3.    Universal
Universal artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia. Kekhususan berpikir filsafat menurut Jaspers terletak pada aspek keumumannya.
4.    Konseptual
Konseptual artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia: apakah seni itu? Apakah keindahan itu?
5.    Koheren dan konsisten
Koheren dan konsisten (runtut). Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir logis. Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.
6.    Komprehensif
Komprehensif artinya mencakup atau menyeluruh. Berpikir secara filsafat merupakan usaha untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.
7.    Bebas
Bebas artinya sampai batas-batas yang luas, pemikiran filsafat boleh dikatakan merupakan hasil pemikiran yang bebas, yakni bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, bahkan religius.
8.    Bertanggung jawab
Bertanggung jawab artinya seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir sekaligus bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nuraninya sendiri.

Dari kedelapan ciri berpikir filsafat tersebut menjadikan filsafat cenderung berbeda dengan ciri berpikir ilmu-ilmu lainnya sekaligus menempatkan kedudukan filsafat sebagai bidang keilmuan yang netral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar