Rabu, 09 November 2016

Hedonisme

Hedonisme dalam bahasa Yunani, hedoneberarti kegembiraan, kesenangan, atau kenikmatan. Secara sederhana, pengertian hedonisme adalah paham atau etika yang diwujudkan dengan gaya hidup yang menjadikan kenikmatan atau kebahagiaan sebagai tujuan utama dalam hidup. Hal ini sesuai dengan falsafah etika hedonisme yang berpandangan, bahwa kenikmatan atau kesenangan adalah realitas hidup yang tidak perlu dihindarkan dan setiap orang suka merasakan kesenangan atau kenikmatan. Orientasi hidup selalu diarahkan ke sana dengan sebisa mungkin menghindari perasaan-perasaan yang tidak enak atau menyakitkan. Dalam filsafat Yunani Hedonisme pertama kali ditemukan oleh Aristoppos dari Kyrene (433 – 355 SM).

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.[1] Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.[2] Terdapat tiga aliran pemikiran dalam hedonis yakni Cyrenaics, Epikureanisme, dan Utilitarianisme.

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya 1x, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,”Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar