Rabu, 05 Oktober 2016

Etika dan moral terhadap bangsa ini

Moralitas merupakan fenomena manusiawi yang universal, menjadi ciri yang membedakan manusia dari binatang. Saat ini, banyak suara-suara miring yang diperdengarkan oleh para ahli dan masyarakat pada umumnya tentang permasalahan moralitas anak bangsa yang diduga telah berjalan keluar dari garis-garis humanitas yang sejati.

Permasalahan etika dan moralitas anak bangsa menjadi permasalahan yang sangat mendasar di Negeri ini. Kualitas moral yang semakin rendah dari kondisi yang kecil hingga ke kondisi yang besar mengakibatkan terhambatnya kemajuan bangsa Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Permasalahan moral dan etika yang rendah ini sangat banyak terjadi pada anak-anak yang seharusnya masih dalam masa perkembangan dan pertumbuhannya diisi dengan hal-hal positif sehingga menjadikan bahkan melahirkan generasi penerus bangsa yang beradab dan yang mempunyai etika dan moralitas yang baik.

Karena permasalahan moral tersebut diharuskan adanya tindakan-tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jawaban yang paling kuat yaitu melalui pendidikan. Pendidikan melalui orang tua, guru, lingkungan sekitar dan tentu saja melalui pendidikan pancasila. Dengan mengaktualisasikan niai-nilai pancasila dapat menjadi landasan berbicara, bersikap dan bertindak bagi anak-anak.

Dalam kondisi seperti ini diperlukan pemahaman dari segala pihak untuk memikirkan moralitas dan generasi anak bangsa dengan merujuk pada pendidikan pancasila. Karena pancasila merupakan dasar Negara. Jadi setiap aktivitas kenegaraan dan kemasyarakatan seharusnya berlandaskan pada pancasila.

Pancasila selalu memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, karena dalam pancasila selalu terkandung nilai-nilai yang bisa mencerminkan kita sebagai generasi penerus bangsa.

Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai yang berkaitan dengan moral. Seperti yang terdapat pada sila pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa”dalam sila ini terdapat nilai bahwa bangsa Indonesia berpegang pada nilai-nilai agama yang diyakini masing-masing selain pada niai hukum.

Hal ini dimaksudkan bahwa pancasila merupakan landasan dan falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Akan tetapi banyak yang menilai bahwa pendidikan yang penting dalam pembentukan karakter anak bangsa ini dipandang sangat membosankan bahkan kehilangan keistimewaan dalam menjalankan pendidikan pancasila, dan dianggap pelajaran yang tidak penting karena mungkin sudah terlalu sering menemukan pelajaran pendidikan pancasila di masa SD, SMP, SMA bahkan di perguruan tinggi sekalipun. Anggapan yang tidak penting itu yang membuat moralitas anak bangsa menurun bahkan mengalami keterpurukan yang sangat jauh.

Seperti yang dikatakan Noor MS Bakry pancasila menandung beberaa nilai, yaitu :

Nilai material, segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas.Nilai kerohanian, segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :Nilai kebenaran, bersumber pada unsur akal manusia.Niai kebaikan, bersumber pada unsur kehendak anusiaNilai keindahan, bersumber pada unsur rasa manusiaNilai religious, bersumber pada kepercayaan manusia pancasila.

Dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila ini kehidupan yang bradab akan terwujud, pendidikan itu seharusnya mengarah pada nilai-nlai yang terkandung dalam sila ke-2. Permasalahan mengenai kemanusiaan, adab dan moral bangsa dapat terselesaikan . (pendidikan pancasila 2006,60-61)

Untuk memperbaiki moral dan etika anak bangsa perlu ditekankan lagi pada pendidikan dan pengamalan nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Nilai moral dalam arti sistem pancasila adalah nilai-nilai yang bersumber kepada nilai-nilai yang bersumber kepada kehendak atau kemauan manusia untuk berbuat sesuatu, tetapi berlandaskan kepada unsur kemauan yang baik dan positif, disamping adanya unsur pembenaran perbuatan yang bersumber kepada rasio atau akal manusia.

Sejalan dengan kerinduan terhadap pancasila, dunia pendidikan hari ini pun sedang merindukan dan mengelu-elukan pendidikan karakter. Pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional, sedang mencanangkan program pendidikan karakter secara besar-besaran. Pendidikan karakter dianggap sebagai solusi terbaik terhadap berbagai bencana moral yang melilit bangsa ini, yakni; hilangnya nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, lemahnya nilai-nilai perikemanusiaan yang adil dan beradab, lunturnya persatuan dan lemahnya prinsip musyawarah untuk mufakat, serta semakin terpinggirkannya nilai-nilai keadilan.

Pembentukan karakter yang diinginkan dalam proses pendidikan adalah terdiri dari tiga bagian yang saling terkait, yaitu pengetahuan tentang moral (moral Knowing), perasaan bermoral (moral feeling), dan perilaku bermoral (moral behavior).

Karakter yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai atau menginginkan kebaikan (loving or desiring the good) dan melakukan kebaikan (acting the good). Membentuk karakter adalah dengan menumbuhkan karakter yang merupakan the habits of mind, heart, and action yang antara ketiganya (pikiran, hati, dan perbuatan) adalah saling terkait. Pendidikan karakter adalahinternalisasi nilai-nilai luhur budaya, agama dan nilai-nilai luhur lain yang telah dijadikan falsafah hidup suatu bangsa.

Pendidikan secara esensi berbicara tentang moral, moral adalah kebaikan, sedangkan pedoman moral bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pendidikan karakter ditujukan untuk membenahi moral masyarakat bangsa yang semakin hari semakin bobrok, demoralisasi terjadi dalam semua bidang kehidupan; politik, ekonomi, sosial, budaya sampai pada yang paling esensi yakni keroposnya ideologi dan falsafah bangsa.

Dengan demikian, pendidikan karakter yang sesungguhnya adalah pematrian (internalisasi) nilai-nilai luhur Pancasila pada pikiran (mind), nurani (heart), dan perilaku (behaviour) setiap individu anak bangsa. Sehingga wujud keberhasilan pendidikan karakter yang diwujudkan pemerintah adalah terlahirnya manusia-manusia Pancasila yang bermartabat yang akan membentuk keagungan peradaban bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar