Jumat, 30 Desember 2016

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

1. Mengenal matematika
2. Hakikat Pengetahuan Matematika
3. Kurikulum2013
4. Rampak bedug banten
5. Pemikiran filsafati tentang matematika
6. Antara pandangan hidup dan cita-cita
7. Hakikat manusia menurut plato
8. Filsafat Pendidikan
9. Cuplikan pola pikir manusia
10. Sekilas Tentang Ilmuwan Matematika
11. Aliran-aliran filsafat
12. Asal-usul suku dayak
13. Aliran filsafat hukum alam
14. Asal dan Peranan Filsafat
15. Etika dan moral terhadap bangsa ini 
16. Gunung Karang
17. Gunung Pulosari
18. Revolusi Mental
19. Masjid agung banten
20. Suku baduy
21. Penerapan aliran empirisme dalam pendidikan
22. Tujuan Filsafat pendidikan
23. Filsafat Ilmu Sosial
24. Satuan pendidikan nasional
25. Mengenal Pemikiran R.Ng Ronggowarsito
26. Aliran Matematika
27. Dimensi filsafat dalam agama
28. Immanuel Kant
29. wisata religi di masjid agung banten
30. Sam ratulangi
31.Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota “Benteng”
32. Arti islam dan filsafat pendidikan islam
33. Hubungan filsafat dengan kebudayan
34. Jenis-jenis kurikulum
35. Menapaki Banten Girang
36. Serang Pumya Cerita
37. Filsafat Budaya Barat
38. Kreativitas
39. Psikologi Perkembangan
40. Eksistensialisme
41. Cahaya senja di langit sore
42. Mengembaralah
43. Hedonisme
44. Motivasi Belajar
45. Pandangan absolutis pengetahuan matematika
46. Filafat sebagai pandangan hidup
47. Ciri berfikir Filsafat
48. Filosofi lambang negara indonesia
49. Pragmatisme
50. Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam
51. Matematika tidaklah sulit
52. Logika matematika
53. Hukum menimba ilmu
54. Penertian filsafat secara etimologi dan terminologi
55. Positivisme
56. Hakikat bahasa
57. Otak manusia
58. Kerangka berfikir ilmiah
59. Logika dan bahasa
60. Demokrasi pendidikan
61. Peranan sekolah dalam pendidikan
62. Antara kebenaran dan kebaikan
63. Hubungan manusia dengan tuhan
64. Aliran-aliran filsafat pendidikan
65. Kedudukan dan peran pelajar
66. Wisata bahari banten
67. Empirisme 
68. Dunia pendidikan
69. Indonesia negeri kita bersama
70. Media pembelajaran
71. Keberagaman dan kesetaraan sosial
72. Ilmu padi
73. Teruntuk mahasiswa jaman sekarang
74. Pragmatisme dalam pendidikan
75. Sejarah lahirnya filsafat
76. Keutamaan shalat tahajud
77. Kunci sukses kurikulum 2013
78. Pragmatisme dalam filsafat
79. Batik banten
80. Sejarah matematika
81. Tujuan pendidikan
82. Cut nyak dhien
83. Westernisasi
84. Filsafat ilmu
85. pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
86. Cabang-cabang filsafat
87. Empat pilar berbangsa dan bernegara
89. Penilaian pendidikan karakter
90. Materi dan ide
91. Proses belajar
92. Pentingnya pendidikan dalam kehidupan
93. Visi misi untirta
94. Pentingnya pendidikan bagi manusia
95. Pendidikan di finlandia
96. Etika berbicara yang baik
97. Tong kosong nyaring bunyinya
98. Aristoteles  
99. Mendaki gunung
100. Pendidikan moral

101. Definisi dan jenis pengetahuan


Kamis, 29 Desember 2016

Pendidikan moral

Pendidikan moral Pendidikan Thomistik, khususnya dalam sekolah katolik klasik, dimaksudkan menjadi pendidik yang berbuat/dikomitkan untuk nilai-nilai supernatural (Ketuhanan). Hal ini dimaksudkan mendidik individu seperti Kristus. 


Teologi dan pendidikan agama adalah bagian pasti dari pendidikan. Pembentukan nilai mengambil tempat tidak hanya pada pendidikan agama pada pengajaran/pengetahaun formal tetapi juga dalam lingkungan sekolah dan aktivitas yang meliputi keterbukaan untuk praktik keagamaan, kebiasaan, dan upacara-upacara.

Aquinas hati-hati menunjukkan, bagaimana pun pengetahuan tidak berperanan penting untuk kebutuhan moralitas. Walaupun seseorang mungkin mengetahui prinsip-prinsip agama dan mungkin dapat mengetahui ibadah keagamaan, pengetahuan tidak dapat disamakan dengan kebaikan. Karena pengetahuan bukan kebaikan, hanya kepandaian manusia dapat membedakan antara kebenaran dan kesalah moral. Sebagai pribadi yang bebas, manusia memiliki banyak pilihan. Melalui kebebasannya berarti bahwa manusia memiliki kemampuan membingkai, menyadari, dan mengevaluasi tindakan yang menjadi pilihannya.

Dalam konteks Thomistik, pendidikan moral adalah proses pembiasaan kepada pembelajar untuk mewujudkan iklim (membuat suasana) kebaikan (kebajikan). Seperti lingkungan yang berisi model nilai kebaikan yang dapat ditiru. Lingkungan pendidikan Katolik harus menyediakan latihan dan kondisi yang kondusif untuk pembentukan watak yang cenderung kepada kebajikan. Pendidikan Thomistic didasarkan pada premis yang ditemukan pada filsafat Aristoteles dan Kitab Suci agama katolik. Berdasar pada anteseden teistiknya, Thomisme menegaskan bahwa pendidikan harus membantu manusia untuk kebaikan kehidupan ketuhanannya.

Thomas Aquinas mengikuti Realisme yang menegaskan bahwa pembedaan karakter manusia adalah penalaran dan bahwa pendidikan harus menyumbang sebuah kehidupan dengan intelektual yang unggul. Pendidikan yang utuh harus juga memfasilitasi setiap partisipasi aktif pada kebudayaan dan sejarah yang dimilikinya.Walau pun merekomendasi pendidikan yang mengutamakan intelektual, Thomisme mengakui bahwa manusia adalah manipulator lingkungan alam dan pencipta kebudayaan. Sebagai seorang pekerja, manusia juga ada secara praktis yang memerlukan beberapa persiapan untuk kehidupan profesional dan pekerjaan. Ilmu filsafat yang tertinggi adalah metafisika. Pengetahuan itu penting karena hasil dari pengolahan akal manusia (Gutek, 1974: 51- 58).


*****************************************

Sumber:

Rukiyati dan Andriani Purwastuti,  L. 2015.Mengenal Filsafat Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.

Mendaki gunung

Kegiatan naik gunung di mata saya dapat diibaratkan sebagai suatu proses dalam menjalani kehidupan. Ada banyak tahapan proses kehidupan yang mungkin dapat diambil hikmahnya melalui aktivitas yang satu ini.

Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Terkadang hidup itu penuh dengan halangan dan rintangan , serta belajar menggali segala rahasia kehidupan.

Perjalanan menuju cita-cita adalah proses yang menentukan setiap langkah kita. Setiap nafas serta detak jantung kita.

Setiap manusia mempunyai hak sama dalam memanfaatkan waktu dan dalam pengambilan keputusan akan dibawa kemanakah hidup kita ini. Hal ini berbanding lurus dengan pengalaman yang sudah saya rasakan saat mendaki gunung .

Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Tuhan berikan buat manusia di dunia ini.


Berikut Filosofi Kehidupan dari Naik Gunung


MENENTUKAN TUJUAN

Hal paling utama dari hidup seseorang adalah menentukan akan dibawa kemana dan akan dibuat seperti apa kehidupan seseorang tersebut.

Hal ini menggambarkan sebelum pendaki mencapai cita cita menaklukan gunung tentu sang pendaki tersebut harus menentukan salah satu dari banyak gunung yang ada serta kita harus menggali informasi tentang gunung tersebut dengan gunung yang memang cocok dengan karakteristik diri kita, jika hal pertama ini kita salah dalam menentukanya bisa jadi disaat perjalanan kita akan tersesat.

Pelajaran pertama adalah dalam suatu perjalanan hidup seseorang harus memilih dari sekian banyak pilihan hidup yang ada dan kita memang dituntut memilih apa yang memang sesuai dengan diri kita.


MENCARI TEMA

Setelah kita menentukan suatu tujuan yang ingin dicapai tentu kita tak bisa hanya dengan kekuatan diri sendiri melainkan kita harus mencari seseorang dengan satu tujuan yang sama dan mempunyai suatu komitmen didalam diri untuk bersama menaklukan tujuan tersebut.

Sama halnya didalam perjalanan pendaki, tentu saja sangat dianjurkan untuk mencari teman dalam perjalanan dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara individual.

Pelajaran hidup yang kedua adalah dalam mencapai suatu cita cita kita pasti akan membutuhkan orang lain jadi disini sebelum mencapai tujuan tersebut kita harus cerdas dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang lain.


PERSIAPAN

Tentu didalam setiap suatu perencanaan harus ada suatu persiapan yang sangat matang karena faktor ini akan mempengaruhi berhasil tidaknya suatu tujuan.

Sama halnya dalam mendaki gunung , seorang pendaki akan dituntut persiapan yang baik dari fisik sampai dengan peralatan yang akan dibawa jikalau seorang pendaki tidak mempersiapkan dengan matang bisa jadi didalam perjalanannya akan tidak sesuai apa yang diharapkan.

Dari penjelasan diatas dalam suatu tujuan hidup kita harus benar benar mempersiapkan sedari dini bisa jadi kalau kita tidak mempersiapkan untuk menempuh tujuan tersebut kita akan melenceng jauh dari apa yang sudah kita persiapkan dari awal.


START MENDAKI

jika semua selesai dari perencanaan sampai yang terakhir persiapan tentu kita dihadapkan dengan suatu keputusan apakah masih ingin melanjutkan untuk menggapai anggan anggan tersebut atau berhenti sampai disini.

Jika kita lihat dari gambaran pendakian gunung tentu seorang pendaki akan melihat kembali kemampuan diri dan persiapan yang sudah dimilikinya apakah sudah layak dan siap untuk menaklukkan gunung tersebut atau apakah akan berhenti dan memilih mundur melihat banyak pendaki yang turun dari gunung tersebut yang terlihat lesu. Disini suatu kebijakan dari seorang pendaki akan diuji apakah dia akan lanjut atau berhenti.

Dari gambaran diatas didalam hidup manusia pasti akan menemui fase dimana seseorang harus memilih, jika seseorang melihat banyak contoh orang yang gagal dalam suatu pencapaian tujuan maka otomatis akan memberikan sugesti negatif kepada orang tersebut akan tetapi jikalau seseorang tersebut sudah merencanakan dengan mantap disertai persiapan yang matang maka dia akan melanjutkan perjalanan mencapai tujuan hidup tersebut.


PERJALANAN

Jika memang kita mantap melanjutkan mencapai sesuatu yang kita rencanakan maka kita akan melanjutkan dengan sekuat tenaga perjalanan dalam pencapaian cita cita . Didalam hidup manusia pasti tidak akan mulus mulus saja pati akan ada suatu rintangan dan hambatan yang selalu menguji seberapa kuat diri kita.

Sama halnya dengan mendaki gunung didalam perjalanannya seorang pendaki tidak akan menemui perjalanan yang landai saja akan tetapi akan dihadapkan dengan menaiki tanjakan menuruni lembah hingga harus bisa menjaga keseimbangan melewati berbagai lereng yang curam serta kita akan dihadapkan dengan kabut serta cuaca yang ekstrem, 

Maka dari itu filosofi hidup yang bisa kita dapatkan adalah didalam setiap perjalanan untuk mendapatkan suatu tujuan kita tidak akan hanya dihadapkan dengan jalan yang mudah aja tapi kita harus bisa menghadapi halangan dan rintangan serta godaan dari orang lain. Dari penjabaran tentang proses mendaki tersebut bila kita gambarkan bahwa dalam proses mendaki itu adalah perjuangan, lembahnya adalah landasan iman kita, kabut dan cuaca ekstrem serta jurang adalah ujian kita.


ISTIRAHAT

Tentu saja didalam kehidupan ini pasti akan ada saatnya kita mulai merasa lelah menjalani rangkaian kehidupan ini. Kita perlu sejenak memenangkan pikiran kita untuk melanjutkan peralanan hidup yang akan datang.

Mendaki sebuah gunung juga pasti ada masa dimana kita harus merebahkan tubuh kita sedikit mengisi energi yang telah terkuras selama perjalanan tersebut.

Dalam hal ini di kehidupan nyata sangat terasa dimana kita dihadapkan berbagai ujian yang seakan datang bertubi tubi dan kadang kala kita merasa putus asa maka disini kita akan dihadapkan pada pencapaian yang seakan sia sia


Perjalanan Menuju Puncak

Sama halnya setelah hampir kita merasa putus asa pasti entah darimana kita termotivasi untuk melanjutkan perjalanan yang telah kita tempuh tersebut agar tidak sia sia.

Di dalam pendakian gunung hal ini merupakan hal penentu dimana seseorang dikatakan sukses dalam pendakian dilihat dari pencapaian akhirnya. Di perjalanan terakhir ini seorang pendaki tak akan membawa carrier lagi melainkan hanya akan membawa daypack saja untuk perbekalan. Semua perbekalan yang dirasa kurang tepat dan akan mengganggu akan ditinggal di pos terakhir dan semua ini membuat seorang pendaki terfokus dalam satu tujuan dengan perbekalan yang tepat.

Didalam kehidupan nyata hal ini adalah proses terakhir seseorang mewujudkan cita citanya dan disini orang yang dulunya mencari berbagai pengalaman hidup akan memilah pengalaman dan ilmu apa yang cocok dalam perjalanannya tersebut.


PUNCAK

Yang namanya puncak adalah pencapaian atau prestasi tertinggi yang diraih seseorang di posisi ini biasanya akan lebih menghormati jerih payahnya dalam perjalanan menuju titik ini dan disini orang akan melihat jerih payahnya dan bisa mengambil manisnya kehidupan.

Didalam pendakian memang puncak bukanlah tujuan sebenarnya akan tetapi disini tolak ukur perjuangan seorang pendaki dikatakan berhasil dimana seorang pendaki bisa sampai pada titik terakhir yaitu puncak. Di titik ini biasanya seorang pendaki disuguhi hamparan samudra awan serta melihat khatulistiwa dan seorang pendaki akan menengok kebawah untuk melihat alan pencapaian puncaknya .

Didalam kehidupan sebenarnya seseorang yang sudah mendapatkan posisi tertinggi dalam hidupnya biasanya akan menengok kebawah perjalanan panjang dalam kehidupan sebagai rasa bangga kepada diri sendiri yang sudah susah payah dalam perjalanan panjangnya sehingga bisa ada di titik ini. Di titik ini kita tak boleh terlena atas pencapaian ini akan tetapi sebenarnya kita harus sadar kita tak boleh berlama lama karena sesungguhnya titik terakhir itu adalah alam yang lain.

Aristoteles

Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun dikirim ke Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan.Sistem pengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya pada pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan ilmu tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak pasti (hipotesis).
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang penalaran (Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories, On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations. 

Definisi dan jenis pengetahuan

Secara  etimologi  pengethuan  berasal dari kata  dalam bahsa inggris yaitu Knowledge. Dalam  Encyclopedia of Phisolophy di jelaskan  bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan  yang benar (knowledge isjustifield true belief). Sedangkan menurut terminology  difinisi engetahuan menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah  apa yang di ketahui atau di hasil pekerjaan tahu, Pekerjaan tahu adalah  hasil dari  kenal, sadar, insaf, menegrti , dan pandai. Dengan demikian pengetahuan adalah hasil proses dari usaha  manusia untuk tahu.

1. Jenis Pengetahuan
            Burhanuddin Salam ,mengemukakaan bahawa pengetahuan yang di miliki manusia ada empat,yaitu:
  1.  Pengetahuan biasa,yakni pengetahuan  yang dalam filsafat di katakana dengan  istilah  common sense, dan sering diartikan dengasn good sense,karena seseorang memiliki sesuatu dimana  ia menerima baik.
  2. Pengetahuan ilmu ,yaitu ilmu sebgai terjemahaan  dari science. Dalam pengertian sempit science diartikan untuk menunjukakan ilmu pengetahuan  alam ,yang sifatnya kuntitatif dan objektif.
  3. Pengetahuan berfilsafat , yakni pengetahuan  yang di perole  dari pemikiran yang bersifat  kontemplatif dan  spekulatif.
  4. Pengetahuan  Agama, yakni pengetahuan yang hanya di peroleh dari Tuhan dan para utusanNya.  
2. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu]

            Dalam Kamus Besar  Bahasa Indonesia ilmu di sdamakan  artinya dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan. Daric asal katanya, dapat kita pahami  pengetahuan  berasal dari bahasa Inggris yaitu knowledge,sedangkan ilmu di ambil  dari kata Science dan peralihan dari kata Arab Ilm. Dalam Encyclopedia Americana,di jelasakan bahwa ilmu(science)adalah pengetahuan  yang bersifat  positif dan sistematis.

Tong kosong nyaring bunyinya

Setiap hari manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan kehidupan. Pahit manis kehidupan silih berganti setiap harinya. Dinamika kehidupan adalah hal yang wajar, tapi sebisa mungkin kita tetap bijak dalam menyikapi hidup.
Bukan rahasia lagi kalau manusia diciptakan dengan beragam sifat, meskipun sebenarnya semua kembali kepada manusianya sendiri. Ada yang baik, ada yang jahat, ada yang pandai, ada yang bodoh, ada yang benar-benar pandai, tapi ada juga yang hanya banyak bicara tapi sebenarnya dia itu bodoh.
tong kosong nyaring bunyinya
Penggambaran orang yg banyak bicara tapi tanpa dasar ilmu atau bodoh digambarkan sebagai tong kosong yang bila dipukul akan berbunyi nyaring, seperti bunyi peribahasa berikut:
Tong kosong nyaring bunyinya artinyaorang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu; orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya.
Dengan memahami arti peribahasa diatas tentu saja kita bisa melihat siapa-siapa saja yang memiliki kebiasaan tersebut disekitar kita. Tentu saja kita juga harus interospeksi diri jangan sampai menjadi orang yang asal bicara. Biasanya orang yang banyak bicara tapi pembicaraannya tidak berbobot biasanya kurang disenangi. Maka dari itu, jangan sampai kita menjadi tong kosong yang nyaring bunyinya.
*******
Tong kosong nyaring bunyinya adalah peribahasa arti lengkapnya kurang lebih adalah sebagai berikut:
Tong kosong nyaring bunyinya
artinya:
Orang yang bodoh/tidak berilmu selalu banyak bicara.
Atau bisa juga diartikan sebagai Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Etika berbicara yang baik

Berbicara merupakan hal mudah yang bisa dilakukan seseorang, selama ia diberi anugerah dari Tuhan kemampuan untuk berbicara. Namun, dalam bingkai komunikasi efektif, berbicara menjadi sebuah proses yang terbilang rumit, berbicara merupakan proses penyampaian pesan, pikiran, gagasan, dan ide-ide seseorang kepada orang lain, meskipun isi pesan sangat sederhana dan disampaikan secara langsung. Ketika berbicara pada seseorang kita harus mampu menyelaraskan diri pada lawan bicara kita sehingga terjadi kesepahaman.

Selain itu, berbicara sesungguhnya mengandung muatan-muatan psikologis didalamnya. Manusia sebagai makhluk individu mengingingkan pengakuan dan penghargaan terhadap eksistensinya, sehingga ketika berbicara pada seseorang kita harus mampu menunjukan perhatian dan penghargaan kita pada orang yang menjadi lawan bicara kita. Ini bisa kita lakukan jika kita memahami bagaimana etika berbicara yang baik. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat berbicara,

1. Arahkan pandangan mata Anda pada Zona-T

Ketika berbicara dengan seseorang, arahkan pandangan mata Anda pada zona-T, titik tengah antara kedua mata dan hidung.Tatap dengan lembut dan bersahabat. Jangan melotot, tatapan kosong, atau mengarahkan pandangan mata Anda pada objek lain. Ini akan memberikan kesan Anda tidak fokus dan tidak menghargai lawan bicara Anda.

2. Berbicara seperlunya dan dengan suara yang jelas

Rendahkanlah suara Anda, tapi jangan terlalu lemah atau lirih sehingga lawan bicara Anda tidak dapat mendengar apa yang Anda sampaikan. Juga jangan terlalu keras sehingga terkesan Anda berteriak. Sampaikan pesan Anda dengan bahasa yang jelas dan tegas, jangan berbelit-belit yang akan membuat lawan bicara Anda susah memahami dan membosankan.

3. Berbicara dengan tersenyum

Wajah adalah cermin hati Anda. Tampakkan wajah yang segar, cerah, ceria, dan bersahabat saat berbicara. Ini akan memberikan rasa nyaman lawan bicara Anda ketika berbicara dengan Anda. Meskipun saat itu Anda sedang lelah atau mempunyai masalah, tetaplah tampilkan senyum yang natural, jangan terkesan dipaksakan. Jangan tebar pesona atau bahkan senyuman genit jika Anda tidak ingin mendapatkan citra negatif dari lawan bicara Anda.

4. Jangan memotong pembicaraan

Perhatikan dan simak dengan seksama apa yang disampaikan lawan bicara Anda. Jangan memotong pembicaraan lawan bicara Anda. Kalaupun terpaksa harus memotong, lakukan saat lawan bicara Anda berhenti berbicara dan mengambil nafas. Awali dengan permintaan maaf, “Maaf! Boleh saya memotong pembicaraan Anda?”, misalnya. Jika lawan bicara Anda berbicara panjang Anda dapat menunjukkan perhatian Anda dengan kalimat-kalimat, “oh ya…”, “terus…”, lalu…”, atau kalimat-kalimat sejenis yang menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan.

5. Bahasa

Gunakan bahasa yang mudah dipahami, sesuai dengan situasi dan kondisi, serta lawan bicara Anda. Misalnya, jika Anda berbicara dalam situasi formal, gunakan bahasa-bahasa yang formal. Atau, saat berbicara dengan anak kecil, gunakan bahasa anak-anak yang sederhana dan penuh keceriaan sesuai usia mereka. Libatkan bahasa tubuh Anda untuk memberikan penekanan, misalnya dengan gerakan tangan atau anggukan kepala. Condongkan tubuh Anda kearah lawan bicara Anda saat berbicara maupun mendengarkan. Ini menunjukkan kerelaan dan perhatian Anda terhadap isi pembicaraan. Jangan memainkan barang, seperti pensil, hp, atau barang-barang lainnya, jangan menggoyang-goyangkan kaki Anda, atau gerakan yang dapat mengesankan Anda jenuh / gelisah. Ini akan memberikan perasaan tidak nyaman pada lawan bicara Anda

Pendidikan di finlandia

Sistem pendidikan Finlandia diakui adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.  Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.
Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun).

Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.

Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination  untuk masuk PT. Sekolah swasta mendapatkan dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri.

Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi. Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah keajaiban pendidikan Finlandia.

Membanding Sistem Indonesia dengan Finlandia


Ada yang berpendapat,  keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa,  penduduknya homogen,  dan negaranya sudah eksis sekian ratus tahun. Sebaliknya,  penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial.  Indonesia baru merdeka 66 tahun.

Pendapat senada dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang,  dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA, sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan 3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China. Kalau Finlandia sebagai negara kecil bisa juara mengapa negara kecil yang sudah established seperti Islandia, Norwegia, New Zealand tak bisa?
Akhirnya semua mengakui bahwa sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat sekarang

Senin, 26 Desember 2016

Dear pemalas!

Dear pemalas, 
Kau tak perlu mengira2 surat ini untuk siapa. Sudah jelas untuk kau,, yang menyebut dirimu pemalas. 
Tak usah banyak menyangka2. Karna yang menyebut dirinya pemalas cuma kau. 
.
.
.
Geram. Rasanya ingin ku membongkar apa yang ada di dalam pikiranmu. Karena untuk saat ini dalam kepalaku hanya ada si pemalas!! Pemalas lagi. Lagi-lagi pemalas! Rasanya tak adil bukan hanya aku yang merasa? 
.
.
.
.
Awal mula aku menyukaimu ketika papasan. Tidak kamu memang tidak tampan. Tapi kamu berkacamata. Tinggi. Dan kulitmu tidak lebih putih dariku. Jadi aku suka! 
.
.
.
.
Tak banyak yang ku ketahui. Jadi kurasa hanya lewat. 
.
.
.
Tanpa disadari tak lama kemudian, kau jadi tetanggaku! Senang! Ingin mengenalmu! Aku pun tak langsung tahu kalau kau menjadi tetangga kosan. Kau tau aku taunya dari mana?? 
.
.
.
.
Saat itu. Saat meminjam motor untuk beli kue ulang tahun temanku. Aku kaget itu kamu! Dan aku sempat dengar kau menanyakan namaku. Tapi aku takut salah dengar,, jadi aku tanya lagi. Dan kau tidak bertanya lagi. Kesal! 
.
.
.
Saat itu aku belum begitu suka. Tapi aku menemukan kontak kau di hp seniorku. Aku pikir aku bisa titip salam. Dan dia berhasil membuat kau invite bbm aku. Aku senang! 
.
.
Tapi kenapa kau tak pernah menyapa ku?? Akhirnya ku beranikan diri untuk menyapamu duluan. Dan kau tak menyadari aku tetanggamu. Ketika aku beritahu,, kau langsung mengikuti ig kosan ku. Lagi-lagi aku senang!! Tapi kenapa bukan ig ku? 
.
.
Kamu dingin. Aku takut ingin menyapa kamu. Tapi aku selalu beranikan diri.. Kau tidak tahu seberapa besar keinginanku untuk mengenalmu. 
.
.
Masih panjang ceritanya. Aku pikir ini sudah cukup. Aku hanya ingin bilang. Aku menyukaimu tapi belum mencintaimu. Dan jujur. Kata2 rindu yang aku tuliskan itu untuk kamu. 
.
.
Aku adalah pribadi periang. Tapi aku tak bisa menjadi riang jika di dekat kamu. 
.
.
Bagaimana perasaanmu?? Setidaknya kalau kau suka juga. Biar aku yang ambil langkah!! 
.
.
.
.
.
Pesan terakhir. 
Bagaimanapun aku seorang wanita. Aku tidak ingin seseorang beranggapan yang tidak2.jadi tolong rahasiakan ini antara aku dan kau pemalas!! 
Ka ajis. 

Senin, 19 Desember 2016

Pentingnya pendidikan bagi manusia

Apa Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia

Untuk Karir atau Pekerjaan
Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yang dapat membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.
Banyak orang yang memiliki cita-cita karena dengan memiliki cita-cita maka kita akan lebih terarah. Dengan mengarahkan pendidikan pada bidang yang tepat memudahkan kita untuk mencapai cita-cita.
Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter
Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik.
Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya. Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadari dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yang baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu komunitas mulai dari level terkecil misalnya keluarga atau level yang lebih besar seperti bangsa.
Memberikan Pengetahuan
Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan. Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini, agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.
Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan
Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan. Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.

Sabtu, 17 Desember 2016

Visi misi untirta

Visi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa:

Terwujudnya Universitas Terbaik Yang Memiliki Kemandirian, Kreativitas, Inovasi, Unggul, Dan Kompetitif Dalam Bidang Pendidikan, Penelitian, Serta Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Dalam Rangka Pengabdian Terhadap Masyarakat.

Berdasarkan Visi tersebut di atas dengan penjelasan sebagai berikut:

Maju :

Mengandung pengertian terwujudnya kondisi Untirta yang mengalami pertumbuhan, peningkatan dan perubahan secara berkelanjutan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, daya dukung sumber daya dan manajemen serta kerjasama kemitraan.

Bermutu :

Mengandung pengertian tercapainya kualitas layanan yang memberikan kepuasan kepada pelanggan, lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menguasai Iptek (hard skill) dan mampu berkolaborasi dan membangun jejaring (networking) dan berkomunikasi atau Soft skill menuju kemajuan bangsa, peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

Berdayasaing :


Mengandung pengertian terwujudnya suatu dorongan pada diri pendidik (Dosen, tenaga kependidikan dan lulusan untuk memenangkan suatu persaingan (kompetisi), lebih berprestasi, memiliki keunggulan komperatif, dan keunggulan kompetitif, berupaya lebih baik dari yang lain, tahan menghadapi berbagai kondisi, hambatan dan tantangan serta mampu beradaptasi dengan lingkungan.

Berkarakter :

Mngandung arti tercapainya tenaga pendidik dan kependidikan serta lulusan Universitas Sultan ageng Tirtayasa yang menguasai iptek yang menjujung tinggi kejujuran, Amanah, berwibawah, Adil, Religius, dan Akuntabel (JAWARA).




Kebersamaan :

Dalam mewujudkan misi Untirta perlu terbangun komunikasi kerja di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa lebih mengutamakan semangat gotong royong, kolegial, saling pengertian, saling menghargai dan saling menghormati, sebagai sebuah tim kerja yang menjunjung tinggi solidaritas dan soliditas. Hal ini meniscayakan seluruh komponen Untirta mulai dari level teratas sampai level terbawah bersama-sama berkomitmen memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan prima kepada pemangku kepentingan.

Untuk mencapai Visi Untirta tersebut di atas dirumuskan misi sebagai berikut :

Misi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa :

1.   Meningkatkan kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan

2.   Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif berbasis kebutuhan nyata

3.   Meningkatkan daya dukung tatakelola perguruan tinggi yang baik (good university governance)

Rabu, 14 Desember 2016

Pentingnya pendidikan dalam kehidupan

          Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita. Pendidikan tidak akan ada habis-habisnya. Pendidikan secara umum memiliki arti proses hidup yang dapat mengembangkan diri bagi setiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
          Karena itu lah, menjadi seorang yang terdidik sangatlah penting. Kita dididik menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Pendidikan pertama kali kita dapatkan dari keluarga, lalu, sekolah dan terakhir lingkungan. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh yang di dapat seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai mati. Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup. Pada proses pendidikan informal ini peranan keluarga terutama orang tua, sangat penting bagi anak.
          Dididikan kasih sayang orang tua lah yang membuat seorang anak menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kasih sayang yang mereka berikan tidak akan pernah habis atau bahkan berkurang. Orang tua juga mengajarkan kita pentingnya sopan santun terhadap orang lain, menghargai orang lain menghormati sesama, dan berbagi dengan mereka yang kekurangan. Pembelajaran ini lama-lama akan menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hidup di diri anak tersebut, sehingga dampak yang terjadi adalah eratnya kerukunan hidup antar keluarga.
          Sekolah sebagai lembaga formal yang diserahi tugas untuk mendidik. Peranan sekolah sangat besar sebagai sarana tukar pikiran di antara peserta didik. Guru harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak, sebab tidak jarang anak menganggap pelajaran yang diberikan oleh guru kepadanya tidak bermanfaat. Tugas guru harus mendidik dan membina para anak didik agar menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Dengan begini, aspek kepribadian anak bisa berkembang.
          Pendidikan juga mengajarkan kepada kita agar selalu mencari jawaban atas pertanyaan dari suatu masalah tanpa mengenal rasa lelah. Pendidikan perlu dilakukan di mana saja. Pendidikan tidak perlu harus formal melulu. Karena banyak orang yang istilahnya tidak mendapat pendidikan, nyatanya telah terdidik bahkan lebih baik daripada orang-orang yang telah berpendidikan tinggi.
          Sudah tentu, di zaman era globalisasi sekarang ini generasi muda diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu yang di dapat, sehingga tidak terombang-ambing dalam pesatnya perkembangan ilmu pendidikan yang ada. Sebagai orang terdidik, sudah sepantasnya kita membantu semua yang tidak sempat memperoleh pendidikan baik formal dan informal agar dapat menciptakan dunia yang cerdas dan beradab

Selasa, 13 Desember 2016

Proses belajar

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan seseorang. Sekolah atau kampus sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting,  karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh.

Keuntungan dari belajar di sekolah adalah anak bisa bersosialisasi dengan orang lain, memiliki teman yang banyak, menambah wawasan ilmu baik pengetahuan maupun cara menanggapi seseorang, dapat melatih dia untuk bebicara dengan orang lain. Tetapi adapun kerugiannya antara lain dapat membuat perilaku anak menjadi buruk (tergantung dari sosialisasi temannya), keseringan main dengan temanya jadi lupa belajar, bisa juga kelelahan akibat bermain.

Kita dapat membuat proses belajar terasa menyenangkan dengan cara diantaranya:

1.     Membuat kelompok agar mereka bisa bertukar informasi dengan yang lain

2.     Membuat permainan yang menyangkut tentang materi yang akan dibahas

3.     Membuat kesimpulan agar siswa dapat langsung mengetahui materi tersebut

4.     Membebaskan siswa dalam mengemukakan pendapatnya

5.     Memberikan nilai tambah kepada siswa yang aktif bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya

6.     Memotivasi siswa agar mereka giat belajar


7.     Guru menyiapkan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan agar siswa sebelum mulai belajar dia sudah mempelajarinya di rumah.

Materi dan ide

a.      Materi

Materi mempunyai dua pengertian, yaitu arti materi menurut filsafat, dan materi menurut ilmu alam. Materi menurut ilmu alam mempunyai arti yang lebih sempit daripada arti materi menurut filsafat.

Materi menurut ilmu alam, ialah segala sesuatu yang mempunyai susunan atau yang tersusun secara organis atau dengan kata lain benda. Benda menurut ilmu alam mempunyai tiga bentuk yaitu benda padat (solid), benda cair (liquid) dan gas (gasceus).

Materi menurut filsafat, ialah segala sesuatu yang bisa ditangkap oleh indera manusia, serta bisa menimbulkan ide-ide tertentu. Dengan begitu pengartian materi menurut filsafat mencakup pula pengertian materi menurut ilmu alam.

Materi mempunyai peranan menetukan ide, materi menimbulkan ide. Ide manusia timbul setelah terlebih dahulu suatu materi ditangkap oleh indera. Sudah jelas yang “memproduksi” ide itu adalah sebuah materi yang sudah mencapai titik perkembangan yang sangat tinggi yang disebut dengan otak.

b. Ide.

Sebagaimana yang diterangkan diatas, materialisme dialektis berpendapat bahwa ide itu dilahirkan dan ditentukan oleh materi, ini mengandung dua pengertian:

1. Dipandang dari proses asalnya ide / pikiran, nyatalah bahwa sensasi (perasaan) itu tidak dilahirkan oeh materi biasa. Melainkan semacam organisme tertentu yang telah mencapai perkembangan yang sangat tinggi dan mempunyai struktur yang sangat complex yang kita sebut sebagai otak. Tanpa otak tidak akan ada pikiran / ide, otak atau system urat syaraf yang sangat kompleks adalah hasil tertinggi dari proses perkembangan alam. Oleh karena itu ide juga merupakanproduk dari proses perkembangan dari alam.

2. Dipandang dari isinya, bagaimanapun ide adalah pencerminan dari kenyataan obyektif. Marx berkata bahwa: “ide tidak lain daripada dunia materiil yang dicerminkan oleh otak manusia, dan diterjemah kan dalam bentuk bentuk pikiran”. Pencerminan itu hanya bisa terjadi dengan adanya kontak langsung antara kesadaran manusia dengan dunia luar, dengan praktek sosial manusia. Oleh karenanya ide juga merupakan produk dari proses perkembangan praktek sosial manusia.

Ide adalah cermin dari materi atau merupakan bentuk lain dari materi. Tetapi ide tidak mesti sama dengan materi, ide dapat menjangkau jauh didepan materi. Walau begitu ide tidak akan dapat lepas dari materi. Materi menentukan ide, sedangkan ide mempunyai peranan aktif terhadap perkembangan materi. Jadi ide mempunyai peranan aktif, tidak pasif seperti pencerminan cermin biasa.

Dengan demikian jelaslah pengertian materialisme dialektis tentang materi dan ide bertentangan dengan paham idealisme yang menganggap ide adalah yang terlebih dahulu ada daripada materi. Materialisme dialektis disatu pihak mengatakan materi ada terlebih dahulu daripada ide, tetapi dipihak lain mengakui peranan aktif daripada ide dalam perkembangan materi, ini mengandung dua pengertian :

1. Seperti dijelaskan diatas ide adalah pencerminan materi, tetapi proses pencerminan itu tidak semudah atau sesimple pencerminan dengan kaca-cermin, yang hanya bisa menjelaskan gejala luar saja. Melainkan melalui pencerminan yang aktif, melalui proses pemikiran yang rumit sehingga dapat mencerminkan kenyataan obyektif sebagaimana adanya, baik mengenal sesuatu itu dari gejala luarnya maupun gejala dalamnya atau hakekat suatu materi. Peranan aktif dari ide inilah yang memungkinkan manusia menyempurnakan alat-alat atau perkakas untuk memperbesar kemampuannya dalam mengenal atau mencerminkan keadaan maupun mengubah keadaan.

2. Peranan aktif ide itu berarti dalam mengenal dan mengubah keadaan itu manusia bertindak dengan sadar, dengan motif atau tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan praktek sosialnya untuk kehidupan.

Ide revolusioner yaitu ide yang mencerminkan hukum-hukum perkembangan keadaan obyektif, memainkan peranan untuk mendorong perkembangan keadaan. Sebaliknya ide reaksioner, ialah ide yang berlawanan dengan hukum-hukum perkembangan keadaan obyektif dan menghambat kemajuan.

Dengan dijelaskannya keprimeran materi dan peranan aktif ide, materialisme dialektis mengajarkan supaya dalam memandang dan memecahkan permasalahan harus bertolak dari kenyataan yang kongkrit dan berdasarkan data-data yang obyektif, dan jangan bersandar pada dugaan-dugaan subyektif dan hanya terpaku pada buku-buku yang mati, dan juga harus ditujukan pada kebutuhan praktek yang kongkrit. Dipihak lain ia memperingatkan kita kepada pentingnya teori, tetapi dipihak lain ia menolak “pendewaan” kepada teori atau dengan kata lain menentang dengan tegas terhadap kedogmatisan.

Senin, 12 Desember 2016

Penilaian pendidikan karakter

Cukup banyak ranah afektif yang penting untuk dinilai. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan guru untuk melakukan penilaian. Untuk itu, pada tahap awal dicari komponen afektif yang bisa dinilai untuk guru. Namun, pada tahun berikutnya bisa ditambah ranah afektif  lain  untuk dinilai.

Jenis instrumen yang dikembangkan dibatasi sesuai dengan ranah afektif yang penting di kelas agar guru dan para pengelola pendidikan dapat mengembangkannya. Ranah afektif yang penting dikembangkan adalah sikap dan minat peserta didik. Pengembangan instrument afektif dilakukan melalui langkah berikut ini.

1)      Menentukan definisi konseptual atau konstruk yang akan diukur. 
2)      Menentukan definisi operasional 
3)      Menentukan indikator  
4)      Menulis instrumen.
  
Instrumen yang dibuat harus ditelah oleh teman sejawat untuk mengetahui keterbacaan, substansi yang ditanyakan, dan bahasa yang digunakan. Hasil telaah digunakan untuk memperbaiki instrumen. Selanjutnya, instrumen tersebut di uji coba di lapangan. Hasil uji coba akan menghasilkan informasi yang berupa variasi jawaban, indeks beda, dan indeks keandalan instrumen. Hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki instrumen. Hal yang penting pada instrumen afektif adalah besarnya indeks keandalan instrumen yang dikatakan baik adalah minimum 0,70. 


Penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribusi normal  dengan   dua kategori yaitu positif atau negatif. Positif berarti minat  peserta didik baik atau sikap peserta didik terhadap suatu objek adalah positif, sedang negatif berarti minat peserta didik kecil atau sikap peserta didik terhadap objek negatif. Demikian juga untuk instrumen yang direncanakan untuk mengukur  ranah afektif yang lain.