Jumat, 02 Desember 2016

Peranan sekolah dalam pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan umunya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekatan batin dan karakter), pkiran (intelek) dan tubuh anak. Sedangkan menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jadi, pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang bertujuan mengembangkan kualitas manusia yang berlangsung seumur hidup.
 Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah Kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan serta staf pengajarnya.
Dalam pemilihan kurikulum diserahkan kepada para ahli. Pertama kepada orang yang memiliki pengalaman dan terlatih dalam mebuat pilihan kurikulum. Yang kedua, dan yang paling penting pilihan tersebut haruslah dikemukakan dan di pertahankan dalam perdebatan publik, supaya dalam pelaksanaanya terdapat ketetapan dan keyakinan serta terlepas dari revisi yang berulang-ulang, walaupun revisi kurikulum itu penting dan diperlukan dalam rangka mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum harus bersifat murni dan mengacu pada kebudayaan masyarakat Indonesia.
Kebudayaan sendiri berarti sebagai keseluruhan ide atau gagasan, cita-cita, pengetahuan, kepercayaan, cara berpikir, dan nilai yang dihasilkan dan disepaki oleh masyarakat. Kebudyaan merupakan bagian penting dalam pengembangan kurikulum dengan pertimbangan bahwa individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Semua itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh karena itu, sekolah mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta didik dengan kurikulum. Selain itu kurikulum pada dasarnya harus mengakomodasi aspek-aspek sosial budaya, hail ini membawa implikasi bahwa kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan harus bermuatan kebudayaan yang bersifat umum seperti: nilai-nilai, sikap-sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tedapat tiga macam lembaga pendidikan diantaranya yaitu, pendidikan formal (lembaga pendidikan sekolah), pendidikan nonformal (lembaga pendidikan di masyarakat), pendidikan informal (lembaga pendidikan keluarga).
Pada kali ini saya akan membahas mengenai pendidikan sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang di selenggarakan oleh pemerintah. Dimana semua peraturan dan aspeknya ditentukan oleh aturan beruppa UU yang mengaturnya. Sekolah juga merupakan lembaga yang ada dalam masyarakat yang kita berikan sebagian besar tanggung jawab untuk pendidikan anak-anak kita. Pendidikan sekolah berlangsung secara teratur dan bertingkat sesuai jenjangnya, dari taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), sampai pada perguruan tinggi (PT).
Pendidikan sekolah berkontribusi pada sosialisasi dan pendidikan moral dan karakter peserta didik, karena walaupun pendidikan keluarga yang merupakan pondasi awal pendidikan nilai dan moral anak, pendidikan sekolah juga sangat penting untuk mengembangkan pendidikan karakter anak yang diperoleh dari keluarganya agar diterapkan di sekolah dan di lingkungan masyarakat.
Pendidikan sekolah juga sangat penting, karena kita tahu bahwa banyak orang tua yang tidak memiliki waktu untuk memberikan pendidikan dikarenakan orang tua yang sibuk bekerja dan anak cenderung di rumah sendiri atau bahkan bersama pengasuhnya, sehingga orang tua sangat mempercayakan pendidikan anaknya kepada sekolah. Selain itu orang tua tidak memiliki keahlian, kontak sosial, serta kecenderungan untuk menyediakan pendidikan yang dibutuhkan anak di dalam keluarga.  Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidikan sekolah itu mewakili orang tua atau keluarga dalam mendidik anak supaya anak mampu menghadapi kehidupan setalah anak itu mencapai kedewasaannya. Fungsi dan peranan lain pendidikan sekolah yaitu:
  1. Fungsi Sosialisasi
Pendidikan diharapkan mampu berperan sebagai proses sosialisasi dalam masyarakat bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini guru-guru di sekolah dipandang sebagai model dan dianggap dapat mengemban amanat orang tua (keluarga dan masyarakat) agar anak-anak memahami dan kemudian menerapkan nilai-nilai budaya masyarakat. Karena setiap pendidikan yang terjadi dalam suatu masyarakat tentu harus tergantung pada budaya masyarakat itu sendiri.
Untuk memenuhi fungsi dan tugasnya tersebut sekolah menetapkan program dan kurikulum pendidikan, beserta metode dan tekniknya secara pedagogis agar proses transmisi nilai-nilai tersebut berjalan dengan baik.
  1. Fungsi Kontrol Sosial
Sekolah sebgai lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan dan mengembangkan proses sosialisasi serta kontrol sosial diharapkan bisa mendidik peserta didiknya lebih berkualitas dan peserta didik bisa mengambil nilai-nilai sosial dan melakukan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tatanan masyarakat bisa terjalin dengan baik. Selain itu sekolah juga berfungsi sebagai alat pemersatu dari segala aliran dan pandangan hidup yang dianut oleh para siswa.
  1. Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat
Sekolah disamping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah seperti, bahasa daerah, kesenian daerah dan lainnya. Dalam kurikulum pendidikan juga terdapat pelajaran muatan lokal seperti pelajaran bahasa sunda yang ada di sekolah daerah jawa barat.
  1. Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, untuk seleksi masuk perguruan tinggi diharuskan untuk mengikuti seleksi dengan berbagai cara sperti tes potensi akademik supaya mendapatkan pekerja atau mahasiswa yang cakap dan terampil sesuai kriterianya.
  1. Fungsi Perubahan Sosial
Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik yang analisis kritis berperan untuk menanmkan nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia yang kritis, tidak mudah menyerah pada situasi yang ada, tanggap terhadap perubahan dan bisa menjadi agen perubahan itu sendiri.
Dengan demikian pendidikan diharapkan bisa digunakan untuk memanusiakan manusia. Dalam pendidikan itu sendiri diperluakan suatu penunjang yaitu berupa lembaga yang menyelenggaraknnya sehingga pendidikan bisa berjalan. Salah satu lembaga tersebut adalah sekolah. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil tenaga kerja. Selain itu sekolah mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta didik dengankurikulum.dan kurikulum pada dasarnya harus mengakomodasi aspek-aspek sosial budaya, hail ini membawa implikasi bahwa kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan harus bermuatan kebudayaan yang bersifat umum seperti: nilai-nilai, sikap-sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar