Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah Kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan serta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang dirancanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.
Indonesia memberlakukan Kurikulum 2013 dalam sistem pendidikannya untuk menggantikan KTS 2006. Kurikulum 2013 ini diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan 2013. Kurikulum 2013 diimplenmentasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yaitu kelas I dan kelas IV untuk tingkat sekolah dasar, kelas VII untuk tingkat SMP, dan kelas X untuk tingkat SMA. Sedangkan untuk tahun 2014 Kurikulum 2013 telah diterapkan di kelas I, II, IV, dan V SD, sedangkan untuk SMP pada kelas VII dan VIII, dan SMA kelas X dan XI. Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki peserta didik agar mereka dapat meiliki kompetensi yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan serta mengembangkan; sikap/attitude, pengetahuan/knowledge, dan keterampilan/skill. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain; kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Sehingga Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas anak-anak bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang semakin rumit dan kompleks.
Namun sudah 2 tahun semenjak diberlakukannya Kurikulum 2013 di Indonesia semenjak tahun 2013 silam. Kurikulum 2013 masih saja terdapat kelemahan atau kekurangan baik dari segi pengadaan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang pembelajalan serta guru yang menjadi pokok utama dalam kegiatan pembelajaran pun masih banyak yang belum memenuhi standar dan kriteria dalam pembelajaran dengan program Kurikulum 2013 ini. masih ada banyak guru yang belum mengerti dan memahami Kurikulum 2013, terutama untuk guru-guru yang ada di sekolah-sekolah di daerah peloksok. Dan kabarnya bulan Juli 2016 lalu Kurikulum 2013 mengalami revisi. Lantas sebenarnya ada apa dengan Kurikulum 2013 ini ? apakah selama ini Kurikulum 2013 belum matang namun tetap diterapkan dalam pendidikan Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa kelemahan dari Kurikulum 2013 :
- Menurut Anies Baswedan bahwa pemerintah ketika itu tidak melihat dengan detail kondisi lapangan. Kondisi sekolah di indonesia sangat beragam. Kondisi sekolah yang ada di Pulau jawa kondisinya sangat berbeda dengan sekolah yang ada di luar Jawa, baik dari aspek kesiapan infrastruktur fisik seperti bangunan dan buku pelajaran, hingga kesiapan tenaga pengajar. Junianto,Arief.2014.”Apa Sebenarnya kesalahan terbesar KURIKULUM 2013? Ini Jawaban ANIES BASWEDAN”.Solopos.com.10Desember 2014;
- Guru dipaksa kuasai bidang lain dan guru belum siap mental untuk dituntut lebih kreatif dalam pembelajaran;
- Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan Kurikulum 2013;
- Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru;
- Tingkat keaktifan siswa belum merata;
- Kurangnya pemahan guru dengan konsep penddekatan saintifik;
- Guru tidak banyak menguasai penilaian autentik;
- Kurangnya keterampilan guru merancang RPP;
- Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013
- Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional;
Dari beberapa kelemahan dalam implementasi Kurikulum 2013 yang telah saya sebutkan diatas maka diperlukan bebrapa kunci sukses demi keberhasilan kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif serta dalam merealisasikan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sangat ditentukan oleh berbagai faktor (kunci sukses). kunci sukses dalam implementasi kurikulum 2013 tersebut antara lain berkaitan dangan kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas, dan sumber belajar, lingkungan yang kondisi akademik, dan partisipasi warga sekolah.
Sumber :
Nasution, S. (2006). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta. PT Bumi Aksara
Mulyasa, H. E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Wahjosumidjo. (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor. Ghalia Indonesia.
Junianto, Arief.2014.”Apa Sebenarnya kesalahan terbesar KURIKULUM 2013? Ini Jawaban ANIES BASWEDAN”.Solopos.com.10 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar